Pages

Sunday, April 15, 2012

Tips Jitu Konfigurasi W3 Total Cache Untuk WordPress Shared Hosting

Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan plugin wordpress yang satu ini. Merupakan salah satu plugin fenomenal yang tidak boleh anda lupa untuk pasang karena fungsinya yang memang luar biasa. Menurut dokumentasi W3 Total Cache sendiri, plugin ini memiliki 18 fitur dan keunggulan, namun menurut saya sendiri plugin ini memiliki fitur atau tujuan utama yaitu: penghematan dan percepatan. Berikut penjelasan yang saya maksud dengan penghematan dan percepatan.

1. Penghematan

W3 Total Cache ini akan menghemat bagian-bagian berupa:
- Penggunaan CPU.
- Penggunaan RAM (memory).
- Penggunaan bandwidth.
- Penggunaan entry process.
- Permintaan HTTP.
- Penggunaan SQL queries.

2. Percepatan

Bagian-bagian akan mendapat dampak positif berupa percepatan dari penggunaan plugin ini yaitu:
- Loading time.
- Pembuatan post, page, feed, dll.
- Respose time server.

Tanpa banyak penjelasan lagi, langsung saja menuju “tips jitu konfigurasi W3 Total Cache untuk wordpress shared hosting.

1. Instal dan aktifkan plugin W3 Total Cache

Tentunya anda sudah tahu bagaimana melakukan instalasi dan mengaktifkan plugin bukan ?

2. Masuk kedalam kontrol panel W3 Total Cache

Pada bagian wp-admin anda, pada bagian kiri bawah, klik tulisan “Performance”. Itu adalah kontol panel untuk plugin ini.

3. Lakukan Compability Check

Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya anda melakukan ini terlebih dahulu guna memastikan semuanya akan berjalan sesuai rencana. Cukup klik tombol bertuliskan compability check yang berada di bagian atas dari layar anda.

Pastikan daftar di bawah ini sama dengan kondisi server anda saat ini.

Server Modules & Resources:
    Plugin Version: ->> cukup gunakan versi terbaru.
    PHP Version: 5.x.y ->> yang penting angka 5 di depan.
    Web Server: Apache ->> bisa berupa lighttpd, litespeed, nginx, dll.
    FTP functions: Installed ->> pasti ada, kalau tidak tanyakan hosting anda.
    Multibyte String support: Installed ->> untuk CDN rackspace, umumnya ada.
    cURL extension: Installed ->> untuk CDN, umumnya ada.
    zlib extension: Installed ->> pastikan ini ada, karena untuk browser cache.
    Opcode cache: Not installed ->> ini kelas vps keatas bukan shared hosting.
    Memcache extension: Not installed ->> ini kelas vps keatas bukan shared hosting.
    HTML Tidy extension: Not installed ->> ada ataupun tidak, kita tidak akan pakai ini.
    Mime type detection: Installed ->> bila anda akan menggunakan CDN, pastikan ada.
    Hash function: Installed (hash) ->> apabila anda menggunakan Max-CDN, pasikan ada.
    Safe mode: Off ->> wajib OFF, jangan sampai ON. Tanyakan pada hosting anda bila OFF.
    Open basedir: On ->> bisa ON atau OFF, sebaiknya ON.
    zlib output compression: On ->> pastikan ON.
    set_time_limit: Available ->> pastikan Available.
    mod_deflate: Installed ->> pastikan Installed hingga 'mod_setenvif'. Umumnya ada.
    mod_env: Installed
    mod_expires: Installed
    mod_headers: Installed
    mod_mime: Installed
    mod_rewrite: Installed
    mod_setenvif: Installed

WordPress Resources:
    abc/.htaccess: OK ->> wajib OK.
    abc/wp-content: OK ->> wajib OK.
    abc/wp-content/uploads/2012/04: OK ->> wajib OK.
    Fancy permalinks: /%postname%/ ->> bisa apa saja.
    WP_CACHE define: Defined (true) ->> wajib defined/true.
    URL rewrite: Enabled ->> jika mod_rewrite installed, umumnya bagian ini Enabled.
    Network mode: No ->> bisa Yes atau No, namun karena shared hosting, umumnya No.

Apabila semua sudah aman, lakukan langkah berikutnya. Bila anda pengguna shared hosting, umumnya benda-benda di atas hampir sama dengan milik anda. Daftar di atas saya ambil dan sudah saya bandingkan antara shared hosting dan dedicated server milik saya sendiri.

4. Konfigurasi

Scroll ke bawah, anda akan melihat beberapa field. Lakukan langkah di bawah ini, sebaiknya secara berurutan dan sabar.

1. Konfigurasi Dasar

- Enable Page Cache, lalu pada Page Cache Metod pilih Disk:Basic.

- Bagian Minify cukup tinggalkan, karena fungsi ini suka error.

- Enable Database Cache, pada Database Cache Method pilih Disk.

- Enable Object Cache, pada Object Cache Method pilih Disk.

- Enable Browser Cache.

- Klik tombol Save all settings, biarkan notifikasi yang muncul pada bagian atas layar anda.

Ini baru konfigurasi dasar, mungkin baru 5-10% perjalanan anda.

 

2. Konfigurasi Page Cache

Pada bagian sidebar wp-admin, klik tulisan Page Cache.

- Pastikan semua bagian pada field “General” tercentang.

- Pada bagian Advanced, Garbage collection interval isi dengan angka 3600.

- Tinggalkan bagian Cache Preload.

- Bagian Purge Policy, pastikan Home Page, Post Page, Blog Feed, dan rss2 (default) tercentang.

- Klik tombol Save all settings, biarkan notifikasi yang muncul pada bagian atas layar anda.

 

3. Konfigurasi Database Cache

Pada bagian sidebar wp-admin, klik tulisan Database Cache.

- Pastikan bagian Don't cache queries for logged in users tercentang.

- Pada bagian Advanced, Maximum lifetime of cache objects dan Garbage collection interval isi dengan 3600.

- Klik tombol Save all settings, biarkan notifikasi yang muncul pada bagian atas layar anda.

 

4. Konfigurasi Object Cache

Pada bagian sidebar wp-admin, klik tulisan Object Cache.

- Pada bagian Advanced, Default lifetime of cache objects dan Garbage collection interval isi dengan 3600.

- Klik tombol Save all settings, biarkan notifikasi yang muncul pada bagian atas layar anda.

 

5. Konfigurasi Browser Cache

Oke, perjalanan belum usai. Pada bagian sidebar wp-admin, klik tulisan Browser Cache.

- Pada bagian General, pastikan semua bagian tercentang, kecuali Set entity tag (eTag) dan Prevent caching of objects after settings change.

- Pada bagian CSS & JS, pastikan semua bagian tercentang, kecuali Set entity tag (eTag) dan Prevent caching of objects after settings change.

- Expires header lifetime isi dengan angka 604800. Yang sama dengan satu minggu.

- Cache Control policy pilih cache with max-age ("max-age=EXPIRES_SECONDS, public, must-revalidate, proxy-revalidate").

- Lalu pindah lokasi kedalam area HTML & XML, pastikan semua bagian tercentang, kecuali Set entity tag (eTag).

Expires header lifetime isi dengan angka 3600. Yang sama dengan satu minggu.

- Cache Control policy pilih no-cache ("max-age=0, private, no-store, no-cache, must-revalidate").

- Pindah ke dalam area terakhir pada tahap ini, yaitu Media & Other Files. Pastikan semua bagian tercentang, keculay kecuali Set entity tag (eTag) dan Prevent caching of objects after settings change.

- Expires header lifetime isi dengan angka 604800. Yang sama dengan satu minggu atau isi dengan 2592000 yang sama dengan satu bulan (30 hari) jika web anda banyak mengandung vitamin A media files.

- Cache Control policy pilih cache (“public”).

- Klik tombol Save all settings, biarkan notifikasi yang muncul pada bagian atas layar anda.

5. Eksekusi fungsi W3 Total Cache

Setelah banyak melakukan konfigurasi, saatnya eksekusi atas apa yang sudah anda lakukan sebelumnya. Cukup dua langkah saja.

- Pada bagian sidebar wp-admin, klik tulisan Performance.

- Klik tombol empy all caches yang berada tepat di sebelah compability check.

 

Selesai sudah konfigurasi W3TC. Memang ada dua bagian yang tidak saya sertakan, yaitu Minify dan CDN. Dikarenakan fungsi Minify yang sering error dan tidak semua pembaca memiliki CDN, namun bagi anda yang ingin menggunakan fasilitas CDN, anda dapat membaca artikel saya sebelumnya yang berjudul “Cara Mudah Optimalisasi WordPress Dengan Offloading”.

 

Sumber Referensi:
1. W3 Total Cache Documentation.
2. Wordpress Codex.
3. SNSDaily Staff.

6 comments:

  1. Terima kasih atas tipsnya. Saya sudah lakukan persis seperti yang disampaikan di atas (tanpa mengaktifkan minify CSS / JS, koq waktu dipreview hasilnya tampak rusak ya, seperti tidak ada cssnya? Waktu di klik compatibility chek tidak muncul data apapun. Kira-kira sebabnya apa ya Mas? Bisa beri solusi untuk website saya http://belajarseo.web.id ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sudah "empty all caches" ?

      kalau tidak menyetuh bagian minify kemungkinan besar tidak akan eror karena tidak ada perubahan dalam struktur theme, melainkan hanya optimalisasi theme.

      bila "compatibility check" di klik tidak muncul data, kemungkinan time-out.

      Delete
    2. Ternyata konflik dengan settingan htaccessnya. Sekarang sudah berhasil settingnya. Thanks...

      Delete
    3. mas, pada compability check nya saya, status zlib output compression nya off. bagaimana cara bikin on ya?

      Delete

Harap menggunakan bahasa yang baik dan benar serta jelas dalam komentar Anda.