Apa yang di maksud offloading ?
Offloading adalah salah satu teknik/cara/metode untuk mengurangi beban server dengan cara mengeluarkan bagian-bagian tertentu keluar dari server yang anda gunakan sekarang.**) Pengertian offloading menurut saya sendiri. Namun inti dari offloading adalah seperti yang saya jelaskan di atas.
Lalu, bagian mana sajakah yang bisa di-offloading keluar server ?
Berhubung yang dibahas dalam artikel ini adalah offloading untuk wordpress, maka yang dapat di-offloading adalah1. Static content –> images, videos, dll.
2. Feeds –> RSS Feed.
3. Database –> Cara ini perlu dilakukan bila memang anda memerlukannya.
Di bawah ini akan saya beberkan beberapa teknik mudah offloading yang saya peroleh dari berbagai sumber.
1. Pindahkan static content
Teknik ini dapat dipastikan digunakan oleh semua situs besar sekelas Google, Yahoo!, Adobe, dll. Selain dapat meningkatkan performa, dapat juga mengurangi kinerja server.Umumnya cara paling mudah dan murah adalah menggunakan CDN (Content Delivery Network). Atau mungkin bagi anda pemilik vps dapat mencoba webserver seperti lighttpd yang memang diperuntukkan transfer static files dengan lebih cepat. Menurut dokumentasi yang ada dan pengalaman saya, penggunaan lighttpd dapat meningkatkan transfer speed hingga sepuluh persen.
2. Gunakan Multiple Hostname
Pernahkah anda membuka sebuah situs lalu pada bagian status bar anda melihat ada alamat seperti static.domain.com atau assets.domain.com atau bahkan hingga pemberian nomor cdn-1.domain.com hingga cdn-4.domain.com ?Itulah yang dimaksud dengan multiple hostname.
Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa multiple hostname sama dengan memecah file kedalam beberapa hostname/sub-domain.
Cara ini sangat manjur untuk mempercepat loading website anda dikarenakan file-file di-download secara simultan melalui sumber yang berbeda. Hal ini sama dengan fungsi pipelining pada mozilla firefox atau multiple connections saat melakukan download dengan menggunakan download manager (seperti IDM, DAP, dan FDM).
Bila anda belum membutuhkan CDN saat ini, anda mungkin dapat membuat CDN sendiri menggunakan hosting yang anda gunakan sekarang. Caranya sebagai berikut.
1. Buat sub-domain terlebih dahulu, usahakan nama yang pendek saja.
2. Install W3 Total Cache dan aktifkan.
3. Lalu pada kontrol panel W3TC (General Settings), aktifkan bagian CDN dengan cara centang bagian “enable” lalu dalam dropdown pilih “Generic Mirror”.
4. Lalu indah kedalam kontrol panel bagian CDN.
5. Terdapat tiga buah box utama disana yaitu, General, Configuration, dan Advanced.
- Dalam bagian General –>
Lima daftar teratas harus dalam keadaan tercentang.
Hapus centang pada “Import external media library attachments” bila terdapat centang.
- Bagian Configuration –>
SSL Support = Auto.
Lalu masukkan sub-domain yang baru anda baru kedalam form/field area tepat di bawah SSL Support (masukkan full url misal, cdn.domain.com) lalu pilih “Test Mirror” dan pastikan muncul pesan “Test Passed”.
- Yang terakhir yaitu Advanced –>
Centang bagian “Don't replace URLs for logged in administrators”.
Lakukan hal sama juga untuk “Set cookie domain to "domainanda.com"”.
Lalu klik tombol “Save all settings”.
6. Cukup coba akses website anda dengan terlebih dahulu logout.
Peringatan : Beberapa webhosting tidak dapat menggunakan “Generic Mirror”. Namun anda tetap dapat menyiasatinya dengan menggunakan “Self-hosted / File Transfer Protocol Upload” tetapi kelemahan dari metode yang kedua adalah anda perlu melakukan upload sendiri file-file yang akan dipindahkan kedalam folder sub-domain (memindahkan dengan cara klik tombol, bukan upload sendiri dari komputer anda kedalam host). Jadi setiap ada file-file baru, anda diperlukan klik tombol agar file yang terdapat dalam sub-domain dan file utama tersinkronisasi.
Perbedaan utama dari Mirror dan FTP adalah kemudahan saja.
Juga perlu dicatat bahwa teknik ini akan memakan space/ruang tambahan pada hosting anda. Tetapi berhubung hosting sekarang memiliki ruang cukup lebar bahkan ada yang samapi unmetered, anda tidak perlu kuatir kehabisan space.
3. Feeds
Anda tahu Google FeedBurner ?Itulah yang dimaksud offloading feeds. Dikarenakan akses kedalam feeds dapat meningkatkan kinerja processor sama halnya bila kita akses langsung halaman utama web kita perlu melakukan offloading feeds.
Coba bayangkan bila banyak orang yang melakukan subscription dan kita sering publish post baru, hal tersebut dapat membahayakan server bila terjadi kunjungan mendadak dalam jumlah besar.
4. Free and Paid Services
Apabila anda sering menggunakan images atau bahkan video dalam setiap posting, ada baiknya jika anda upload file tersebut keluar hosting anda, misalnya anda bisa pergunakan tinypic atau imgur untuk images dan untuk video dapat gunakan YouTube atau Vimeo. Selain dapat menghemat sumber daya server, dapat juga mengurangi beban sever.Bagi anda yang sudah terlanjur memiliki banyak koleksi, tidak ada salah nya jika anda mencoba menggunakan servis berbayar seperti Amazon S3 (Simple Storage Service) atau Amazon Cloudfront (CDN) atau MaxCDN. Hal tersebut dapat mempercepat loading website anda hingga lebih dari setengahnya.
Mungkin dari beberapa tips diatas sulit dilakukan oleh anda, namun tidak ada salah nya anda mencoba karena dapat berdampak besar bila anda memiliki banyak pengunjung kelak dikemudian hari.
Sumber referensi:
1. Wordpress Codex.
2. W3 Total Cache Documentation.
3. Amazon Web Services Documentation.
4. SNSDaily staff.
No comments:
Post a Comment
Harap menggunakan bahasa yang baik dan benar serta jelas dalam komentar Anda.