Pages

Tuesday, April 10, 2012

Tahukah anda WordPress HyperDB ?

Bagi anda pengguna setia wordpress ada baiknya anda mengetahui ‘benda’ yang satu ini. Mungkin bagi anda yang merupakan tech guru (ahli) wordpress sudah tidak asing lagi dengan HyperDB.
Yup, HyperDB adalah sebuah plugin yang akan mengganti fungsi dari wpdb_class pada wordpress konvensional. Plugin yang satu ini dapat menggunakan beberapa database untuk wordpress anda. Dalam sebuah database wordpress dimungkinkan untuk melakukan instalasi lebih dari satu wordpress dengan cara penggunaan table_prefix yang berbeda, namun hebatnya HyperDB adalah dapat memecah suatu database wordpress kedalam beberapa database bahkan kedalam beberapa server.
Menurut data dari dokumentasi HyperDB dan WordPress Codex, plugin yang satu ini memiliki tiga buah fungsi utama yang tentunya tidak dimiliki oleh wpdb_class. Fungssi-fungsinya adalah sebagai berikut.

1. Partisi

Yang dimaksud partisi disini adalah memecah database wordpress anda kedalam beberapa tabel atau bagian kedalam beberapa database dan umumnya kedalam beberapa server. Sehingga anda dapat mempekerjakan beberapa server sekaligus.
Selain itu, penggunaan HyperDB dapat memilah database anda sesuai dengan yang anda kehendaki, misalnya untuk tabel posts kedalam database A dan tabel postsmeta kedalam database B.

2. Replikasi

Fungsi ini memperbolehkan anda untuk memiliki sebuah database utama dan beberapa database backup atau cadangan. Atau juga database utama sebagai write/master (menulis data) dan database lainnya sebagai read/slave (membaca data). Hal tersebut merupakan sebuah keuntungan karena dapat mempercepat dan menghemat kinerja sever.
Dengan fungsi replikasi ini, anda dapat membuah sebuah konfigurasi seperti:
Database utama (master) – localhost –> sebagai write
Database ke-2 (slave) – localhost –> sebagai read
Database ke-3 (slave) – remote server –> sebagai read
Keuntungan dari konfigurasi diatas ialah ketika server database pada localhost sedang sibuk, baik master atau slave, anda dapat mengambil data dari slave kedua yang berada diluar server utama atau remote server.
Remote server ini pun dapat berada dimana saja, misalkan server utama anda berada di wilayah US sedangkan remote server berada di Jerman. Hal yang perlu diperhitungkan adalah latency atau ping atau response time agar ketika kita mengakses website tidak terjadi loading yang terlalu lama karena proses pengambilan data yang lama.

3. Failover

Anda pernah mendengar kata failover ?
Failover disini berarti ketika kita tidak dapat mengakses atau mengambil data pada database/server pertama, maka kita dapat beralih pada database/server kedua dan seterusnya.
HyperDB dapat dikonfigurasikan untuk dibuat sebuah rute prioritas pengambilan/penulisan data, pertama dimulai dari localhost kemudian public (beda database/server tetapi masih dalam satu datacenter) lalu remote server yang lokasinya bisa berada dimana saja.

Bagaimana caranya untuk mendapatkan HyperDB ?

Anda dapat memperoleh HyperDB melalui http://wordpress.org/extend/plugins/hyperdb/Plugin ataupun melalui SVN pada alamat http://svn.wp-plugins.org/hyperdb/trunk/

Dari uraian diatas, HyperDB kurang cocok digunakan untuk wordpress kelas menengah dalam arti tidak membutuhkan sumber daya yang super. Contoh mudahnya adalah WordPress.com dan juga WordPress VIP seperti yang digunakan oleh kantor berita CNN yang menggunakan plugin HyperDB ini.

Sumber Referensi:
1. Automattic.
2. WordPress.org.
3. WordPress Codex.
4. HyperDB Documentation.

No comments:

Post a Comment

Harap menggunakan bahasa yang baik dan benar serta jelas dalam komentar Anda.